Minggu, 16 Januari 2011

Cara ini saya gunakan untuk recovery EEPC saya tercinta karena keterbatasannya sebagai netbook yang memiliki fasilitas terbatas. Sebelumnya saya telah membuat file imagenya yang berbentuk .GHO sehingga saya dengan mudah dapat recovery dengan menggunakan northon ghost. Nah, yang jadi masalah adalah CD/DVD room internal dan eksternal tidak saya miliki. Oleh sebab itu saya menggunakan flasdisk. Berikut langkah-langkahnya :

* Komputer yang pastinya harus support booting lewat USB.
* Flasdisk ukuran sembarang, saya menggunakan flasdisk ukuran 2 giga karena sekalian untuk nyimpen file imagenya.
* File / Software ghost, yang berisi Norton Partisi Magic (untuk membuat partisi lewat dos) & Norton Ghost (untuk cloning).
* Software USB format, lalu download file msdossysfilenya disini



* Pilih Device >> Device ini adalah Flash disk Anda
* Pilih FAT32 pada File System
* Untuk Volume Label Sembarang (nama dari flashdisk, secara otomatis akan muncul sendiri)
* Pilih Quick Format dan Created a DOS Bootable DiskCari dimana file msdossysfile yang telah diextract tadi (misal : D:\msdossysfile\MSDOS System Files)
* Klik Start
* Setelah selesai Copy Semua file ghost ke USB anda. Jika muncul peringatan “Confirm file replace” Klik NO






Flashdisk siap dicoba
Harddisk adalah media penyimpan yang sangat penting pada komputer. Sayangnya umur pemakaian yang terbatas. Kerusakan pada harddisk dapat disebabkan beberapa hal.

Misalnya :

* Power supply yang tidak memadai dan merusak kontroller harddisk dan motor.
* Harddisk terjatuh dan merusak mekanik didalamnya atau minimal terjadi bad sector.
* Terlalu sering dibawa bawa tanpa pengaman membuat platter harddisk rusak karena goncangan berlebih.
* Suhu didalam harddisk yang panas membuat kondisi harddisk dalam lingkungan tidak stabil.
* Kondisi MTBF/umur harddisk, sudah tercapai dan akan rusak.

Hal yang masih dapat dilakukan untuk memperbaiki harddisk yang terkena bad sector adalah hanya kondisi dimana harddisk masih berputar, keadaan controller harddisk masih bekerja. Tetapi keadaan ini masih dibagi lagi, bila ingin mengunakan harddisk yang terkena bad sector.

Masalah penyebab bad sector adalah salah satu kerusakan yang sering terjadi. Kondisi kerusakan oleh bad sector dibedakan oleh 3 keadaan.
Kondisi dimana platter harddisk aus. Pada kondisi ini harddisk memang sudah tidak dapat digunakan. Semakin lama harddisk semakin rusak dan tidak berguna lagi untuk dipakai sebagai media storage.

Kondisi platter yang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis. Kondisi ini dapat dikatakan cukup stabil untuk harddisk. Kemungkinan harddisk masih dapat diperbaiki karena platter masih mungkin dilow level.

Kondisi platter yang aus, baik kondisi yang parah atau ringan tetapi kerusakan terdapat di cluster 0 (lokasi dimana informasi partisi harddisk disimpan). Kondisi ini tidak memungkinkan harddisk diperbaiki.

Membicarakan keadaan harddisk untuk diperbaiki hanya memungkinkan perbaikan pada kondisi ke 2, dimana permukaan harddisk masih stabil tetapi terdapat kerusakan ringan di beberapa tempat.

Tujuan

Upaya untuk mengunakan harddisk yang terdapat bad sector
Men-eliminasi lokasi kerusakan pada bad sector.

Tahapan 1

Sebelum melakukan tahapan selanjutnya sebaiknya mengunakan tahapan 1 untuk memastikan kondisi platter harddisk yang rusak. Untuk mengetahui hal ini harddisk harus dilakukan LOW LEVEL FORMAT (LLF). LLF dapat dilakukan dari BIOS atau Software. Untuk BIOS, beberapa PC lama seperti generasi 486 atau Pentium (586) memiliki option LLF. Atau dapat mengunakan software LLF. Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil di Site pembuat harddisk. Atau mencari utiliti file seperti hddutil.exe (dari Maxtor – MaxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0c 05/02/96.

Fungsi dari software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data didalam harddisk serta informasi bad sector. Software ini juga berguna untuk memperbaiki kesalahan pembuatan partisi pada FAT 32 dari Windows Fdisk.

Setelah menjalankan program LLF, maka harddisk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali digunakan.

Peringatan : Pemakaian LLF software akan menghapus seluruh data didalam harddisk

Tahapan 2

Proses selanjutnya adalah dengan metode try dan error. Tahapan untuk sesi ini adalah :

1. Membuat partisi harddisk : Dengan program FDISK dengan 1 partisi saja, baik primary atau extended partisi. Untuk primary dapat dilakukan dengan single harddisk , tetapi bila menghendaki harddisk sebagai extended, diperlukan sebuah harddisk sebagai proses boot dan telah memiliki primary partisi (partisi untuk melakukan booting).
2. Format harddisk : Dengan FORMAT C: /C. Penambahan perintah /C untuk menjalankan pilihan pemeriksaan bila terjadi bad sector. Selama proses format periksa pada persentasi berapa kerusakan harddisk. Hal ini terlihat pada gambar dibawah ini.
3. Buat partisi kembali : Dengan FDISK, buang seluruh partisi didalam harddisk sebelumnya, dan buat kembali partisi sesuai catatan kerusakan yang terjadi. Asumsi pada gambar bawah adalah pembuatan partisi dengan Primary dan Extended partisi. Pada Primary partisi tidak terlihat dan hanya ditunjukan partisi extended. Pembagian pada gambar dibawah ini adalah pada drive D dan F (22MB dan 12 MB) dibuang karena terdapat bad sector. Sedangkan pada E dan G ( 758MB dan 81MB) adalah sebagai drive yang masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
4. Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak pada partisi harddisk yang akan dibuang, lakukan format pada seluruh letter drive dengan perintah FORMAT /C. Bila bad sector memang terdapat pada partisi yang dibuang (asumsi pada pengujian bad sector terletak pada letter drive D dan F), maka partisi tersebut dapat langsung dibuang. Tetapi bila terjadi kesalahan, misalnya kerusakan bad sector tidak didalam partisi yang akan dibuang melainkan terdapat pada partisi yang akan digunakan, anda harus mengulangi kembali proses dari awal dengan membuang partisi dimana terdapat kesalahan dalam membagi partisi yang terkena bad sector. Hal yang perlu diingat : Pembuatan partisi dilakukan dari awal ke akhir, misalnya C, D, E dan selanjutnya. Untuk membuang partisi mengunakan cara sebaliknya yaitu dari Z ke C. Kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang acak acakan akan mengacaukan sistem partisi harddisk.
5. Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang tidak digunakan lagi. Setelah melakukan pemeriksaan dengan program FORMAT, maka pada proses selanjutnya adalah membuang partisi yang mengandung bad sector. Pada gambar dibawah ini adalah: Tahap membuang 2 partisi dengan FDISK untuk letter drive D dan E. Untuk E dan G adalah partisi letter drive yang akan digunakan.
6. Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali partisi harddisk dengan option 4 (Display partitisi) pada program FDISK, contoh pada gambar dibawah ini adalah tersisa 3 drive : C sebagai primary partisi (tidak terlihat), 2 extended partisi yang masih baik dan partisi yang mengandung bad sector telah dihapus.
7. Akhir proses. Anda memiliki harddisk dengan kondisi yang telah diperbaiki karena bad sector. Letter drive dibagi atas C sebagai Primary partisi dan digunakan sebagai boot, D (758MB) dan E (81MB) adalah partisi ke 2 dan ke 3 pada extended partisi.

Ketika program FORMAT menampilkan Trying to recover allocation unit xxxxxx, artinya program sedang memeriksa kondisi dimana harddisk tersebut terjadi bad sector. Asumsi pada pengujian dibawah ini adalah dengan Harddisk Seagate 1.2 GB dengan 2 lokasi kerusakan kecil dan perkiraan angka persentasi ditunjukan oleh program FORMAT :Kondisi Display pada program Format persentasi yang dapat digunakan

* Baik 0-20% 20%
* Bad sector 21% Dibuang
* Baik 22-89% 67%
* Bad sector 91% Dibuang
* Baik 91-100% 9%

Bila anda cukup ngotot untuk memperbaiki bad sector anda, dapat juga dilakukan dengan try-error dengan mengulangi pencarian lokasi bad sector pada harddisk secara tahapan yang lebih kecil, misalnya membuat banyak partisi untuk memperkecil kemungkinan terbuangnya space pada partisi yang akan dibuang. Semakin ngotot untuk mencari kerusakan pada tempat dimana terjadi bad sector semakin baik, hanya cara ini akan memerlukan waktu lebih lama walaupun hasilnya memang cukup memuaskan dengan memperkecil lokasi dimana kerusakan harddisk terjadi.

Bila anda belum puas dengan hasil mencari bad sector, maka anda dapat mengulangi prosesur diatas. Untuk melakukan Tips ini sebaiknya sudah mengetahui prosedur dalam membuat partisi dengan program FDISK.

Yang perlu dicatat pada tip ini adalah, berhati-hati pada pemakaian program LLF. Sebaiknya mengunakan single drive untuk mengunakan program ini. Kesalahan melakukan LOW LEVEL FORMAT pada harddisk sangat fatal dan tidak dapat dikembalikin seperti kondisi semula.

Untuk harddisk yang terkena BAD SECTOR sebaiknya mengunakan harddisk yang kondisinya belum terlalu parah atau bad sector terdapat di beberapa tempat dan tidak sporadis tersebar. Kerusakan pada banyak tempat (sporadis bad sector) pada harddisk akan menyulitkan pencarian tempat dimana terjadi bad sector.
Bad sektor atau bad block adalah istilah yang digunakan untuk menyebut area yang rusak pada hardisk. Bad Sector pada hardisk ini secara umum terdapat 2 macam, yaitu bad sektor secara fisik dan bad sektor secara software. Bad sector secara fisik terjadi karena adanya keruksakan pada bagian plate hardisk yang bisa terjadi karena hardisk terkena debu, hardisk terjatuh, terkena benturan keras dan sebagainya. Sedangkan bad sector secara software bisa terjadi ketika hardisk sedang sibuk tiba-tiba komputer mati, misalnya karena mati listrik.

Terdapat beberapa tools aplikasi yang dapat kita gunakan untuk memperbaiki kondisi hardisk yang mengalami bad sektor secar software yaitu:

1. Menggunakan HDD Low Level Format Tool
Progam Low level format adalah utility yang berfungsi untuk menghapus seluruh informasi baik partisi, data didalam hardisk serta informasi bad sektor. Setelah menjalankan low level format maka kondisi hardisk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali digunakan. Jadi sebelumnya pastikan data yang diperlukan di-backup terlebih dahulu. Melihat fungsinya itu, maka selain digunakan untuk memperbaiki bad sektor, tool low level format bisa kita gunakan untuk membersihkan data-data yang sangat pribadi atau rahasia secara permanen.



Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan HDD Low Level Format Tool:

1. Download program HDD Low Level Format di hddguru.com.
2. Install dan jalankan program HDD Low Level Format tools sehingga muncul tampilan seperti dibawah :
3. Pilih hardisk yang akan di-format, kemudian klik Continue..
4. Klik tab LOW-LEVEL FORMAT, klik FORMAT THIS DEVICE
5. Tunggu sampai selesai, dan biasanya prosesnya akan memakan waktu cukup lama jadi luangkanlah waktu yang cukup.

Selain untuk hardisk (SATA, IDE atau SCSI), HDD Low Level Format Tool bisa juga untuk memformat Flashdisk, Flash card dan sejenisnya.
Dalam beberapa artikel sebelumnya tentang peyebab komputer yang sering hang, komputer restart sendiri dan komputer tidak bisa booting adalah terdapatnya keruksakan yang terjadi pada hardisk. Untuk mengatasi keruksakan hardisk secara umum kita bisa menggunakan utility Checkdisk yang merupakan tool bawaan dari windows atau menggunakan software low level format untuk mengatasi hardisk yang terkena bad sektor. Lalu bagaimanakah caranya apabila kita ingin mengecek atau memeriksa kondisi hardisk yang sekarang terpasang pada komputer?

Ada bebera cara yang dapat kita lakukan untuk memriksa kondisi hardisk komputer, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Memeriksa kondisi hardisk dengan menggunakan perintah Chkdsk
Untuk memeriksa apakah terdapat keruksakan atau error pada hardisk kita bisa langsung mengetikan perintah chkdsk {driveletter}: pada menu command prompt.



Seperti terlihat pada gambar, dari hasil pengecekan dengan utility chkdsk.exe ini terdapat error pada hardisk.

2. Memeriksa kondisi hardisk dengan menggunakan software HD Tune Pro
Aplikasi HD Tune Pro ini merupakan tools yang dapat kita gunakan mengecek kondisi hardisk yang cukup lengkap. Dalam aplikasi HD Tune Pro ini terdapat beberapa fasilitas yaitu:

* Benchmark: untuk mengukur seberapa cepat akses baca tulis dan waktu akses hardisk (read/write).
* File Benchmark: mengukur file performance (read/write)
* Info: Menampilkan informasi detail tentang hardisk
* Health: menampilkan kondisi atau status "kesehatan" hardisk.
* Error Scan: memeriksa error yang terdapat pada hardisk
* Erase: Menghapus data secara permanen pada hardisk
* Disk Monitor: me-monitor aktifitas hardisk
* Folder View: Menampilkan ukuran tiap folder
* Selain informasi tersebut HD Tune juga memberikan informasi suhu /temperatur Hard Disk.



HDTune Hardisk



Program ini dapat Anda download di website resminya hdtune.com. Untuk versi yang gratis hanya terdapat 4 fasilitas yaitu: Benchmark, Info, Health dan Error Scan. Bagi Anda pengguna UBCD4Win apikasi HDTune versi gratis telah terdapat didalamnya.

3. Menggunakan software Active@ Hard Disk Monitor
Seperti HD Tune Pro aplikasi ini dapat melakukan beberapa hal diantaranya:

* Menampilkan informasi status "kesehatan hardisk"
* Melakukan scandisk untuk mengecek adanya bad sektor
* Menampilkan informasi temperatur hardisk pada system tray
* Menampilkan informasi detail dari hardisk
* Memonitor kondisi hardisk komputer lain secara remote
* Memberikan notifikasi apabila terjadi masalah pada hardisk.



Seperti terlihat dari screenshoot diatas, dengan aplikasi Disk Monitor ini kita bisa dengan cepat mengetahui berapa persen kondisi "kesehatan" hardisk kita. Program dan user guide dari program ini dapat Anda download di website resminya disk-monitor.com.

Itulah beberapa utility yang dapat kita gunakan untuk memeriksa kondisi hardiks komputer. Sebagai catatan hardisk yang baru kita beli juga belum tentu terbebas dari keruksakan, oleh karena itu periksalah kondisi hardisk komputer Anda untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.